Minggu, 28 Juni 2009

Alter Ego



ahh, even you aren't precious than peoples just thinkin... who else gonna give a respect than yourself. Lets give a bear hug to self.
hff.

Jumat, 26 Juni 2009

Her name Isobel


Now I have been slightly shy
And I can smell
a pinch of hope...

I hide it under the blanket
Lull it to sleep

I keep it in a hidden place...


She is the beautifullest
Fragilest
Still strong
Dark and divine



The Wizard... please come...



Playin with your finger, do some unusual tricky dance, close your eyes...

Then screamin some spell very loud...

a wizard... come...come...

come...

wizard...

come.



*She's Natasha from bat for lashes*

Pearly dew Drops

What can i say...?! I'm so much excited with this project.


it's all about our --me, teatea and gigie-- passion that burning into a gorgeous quirky unique accessories esp.the necklaces, bracelets, headband, bride veil, feather, leather and a tutu skirt

cant hardly wait for our Pearly* launch. we're crossing fingers now...
wish us luck!

Kamis, 25 Juni 2009

i owned this wonderland


I've been dreaming...

ah, well, i'm not dreaming...


I'm playin in my own childhood imagination. And too much expecting him to becoming real.
We used to play hide and seek inside the wardrobe in my grandma's room.
I told everybody that he invited me to his world called "negeri dongeng", in fact it just inside the wardrobe.

I losted him when i was 6th. He wave goodbye to me when i had a trip with my family.




Now i'm very anxious and curious about my little imaginary friends... please, pop up again, dear...




I believe if there's a heaven


Aren't you... ?



Luxy in the sky with the sunshine


Hiding


Lust

Her face is my influence to create some artwork.

Thank you Dylie... She's a good photographer, a model, a singer and an artist in her owned.


Dear Luxy ...


Play




Trapped



Pretending


Masterpiece




Amoeba


Passion



Shy


a gift that i made for her...




Rabu, 24 Juni 2009

*ALLURA*



“Ladya!” seru Allura. “Lihat,tuuh…!” Allura menunjuk ke arah belakang Ladya dengan wajah sumringah dan senyum cerah.

“Ada apa…?” tengok Ladya yang masih kebingungan. Ladya terbelalak sesaat setelah ia menengok ke arah yang ditunjuk Allura.
Di depannya terhampar lapangan yang amat luas dengan berbagai macam permainan kesukaannya, merry go round, kincir putar, roller coaster, serta beragam wahana yang amat disukai Ladya. Ya, apa yang dilihatnya adalah sebuah pesta karnaval lengkap dengan penjaja balon-balon warna warni, penjual ice cream berbagai rasa, penjual kembang gula, beberapa pedagang yang menjual barang-barang unik, serta badut-badut yang menaiki enggrang.
“Whuaaahhh…!! Hebaaaat…! “ Ladya berteriak sambil menarik tangan Allura berlari menyusuri jalan setapak yang dipenuhi oleh lilin-lilin dan bunga aneka warna yang teramat cantik karena menyatu dengan kerlap kerlip malam.
“Ladya sabaaar… Ini, kamu harus mengenakan topeng ini terlebih dahulu.” Cegah Allura sambil menyodorkan Ladya sebuah topeng yang berhiaskan bulu bulu angsa berwarna putih dengan taburan manik manik bermacam warna yang kontras dengan warna bulu yang memenuhi topeng itu. Ladya terburu buru mengenakan topengnya dan ia segera berlari meninggalkan Allura.

**


Violet tergesa gesa berlari menuju rumah pohon berwarna cokelat yang ada di depan matanya. Kakinya nyaris terantuk batu yang tidak ia sadari ada di depannya.
“Ups! Hampir saja aku terjatuh…”, pikir Violet.

“Hati-hati, donk Vi…” kata Allura.

“Hehe, ia nih aku udah nggak sabar ingin segera naik ke rumah pohon itu.” jawab Violet menanggapi Allura yang tiba-tiba ada di sampingnya.
“Kamu mau naik juga?” Tanya Violet. Allura mengangguk. Lalu mereka berdua mengelilingi pohon yang batangnya cukup besar itu untuk mencari tangga menuju ke atas rumah pohon. “Kok nggak ada tangganya, yah ?” seru Violet kepada Allura setelah ia memutari pohon itu sampai dua kali.
“Violet! Ini tangganyaaa…!” teriak Allura dari atas rumah pohon.

“Loh?! Kok kamu udah di atas? Tadi aku sudah mengelilingi pohon ini sampai dua kali tapi nggak ketemu tangganya”. Violet berkata sambil berjalan menuju ke arah tangga gantung yang ditunjuk oleh Allura.

“Padahal tadi aku sudah mengelilingi semuanya,kok” pikir Violet yang masih kebingungan sambil menaiki tangga rumah pohon.

**


Ladya tertawa-tawa kegirangan ketika ia menaiki merry go round yang berputar kencang bersama Allura. Rasanya ia tidak ingin berhenti berputar bersama kuda-kudaan yang membawanya itu. Ladya merasa hidup. Perasaannya, begitu gembira seolah olah ia lupa semua yang ada di hidupnya. Ladya hanya tertawa, tertawa dan tertawa. Sesungguhnya Ladya sedikit bingung dengan keadaan dimana tiba-tiba ia mendapati dirinya berada di sebuah karnaval. Ia juga sedikit merasa aneh dengan semua orang yang mengenakan topeng-topeng, entah itu wajah binatang, maupun wajah-wajah badut yang tersenyum miris atau menyeringai, juga topeng yang menyerupai peri, ataupun monster-monster ajaib. Pesta karnaval yang ia hadiri itu tidak biasanya. Bahkan kuda yang ia naiki saat ini seolah asli karena teksturnya yang benar-benar terbuat dari bulu bulu halus dan lembut dengan gradasi warna yang rasanya mustahil jika dibuat oleh tangan manusia. Tawa Ladya pelan-pelan berhenti seiring selesainya permainan.
“Kamu senang, Ladya ?” Tanya Allura.

“Gilaaa…ini yang paling menyenangkan dalam hidup aku!”. Kekeh Ladya sambil menuruni tangga wahana.

“Kamu mau naik lagi?”

“Hfff…sabar dulu deh. Kayaknya aku musti istirahat dulu. Duduk di situ,yuk! “
Mereka menuju sebuah ayunan yang berada dibawah pohon rindang yang kokoh.
“Panaaas…”seru Ladya sambil membuka topengnya dan mengipas-ngipas ke arah wajahnya.
“Kamu nggak kepanasan?” Tanya Ladya pada Allura.
“Enggak, kok biasa aja. Eh, ayunannya mau aku dorongin?”.
“Waaah…ia, boleh-boleh. Makasih ya” Jawab Ladya kegirangan.

**


Angin bertiup sepoi-sepoi menembus masuk melalui jendela rumah pohon. Disana Violet dan Allura sedang berbincang sambil duduk di atas karpet putih lembut. Di dalam rumah pohon terdapat satu lemari cukup besar yang berisi buku-buku bacaan dan mainan-mainan yang membuat Violet betah berada di dalamnya.
“Menyenangkan ya di atas sini. Sejuuuk, banyak anginnya. Rumahku juga banyak anginnya. Tapi di sini sepi, nggak seperti di rumahku. Kalau adik-adikku ikut, pasti mereka senang.” Kata Violet.
“Dari dulu kami selalu memimpikan memiliki rumah pohon. Tapi jangankan rumah pohon… “ sambung Violet sambil menerawang.

“Sudahlah Vi, syukuri saja apa yang kamu miliki, bahkan hal terkecil sekalipun. Terkadang kita memang tidak menyadari bahwa apa yang sudah kita miliki adalah sebuah anugerah. Kadangkala kita akan merasa bahwa sesuatu itu adalah hal yang berharga jika kita telah kehilangan hal tersebut. Lagipula sekarang kan kamu sedang berada di atas rumah pohon ini, ya kan?” Seru Allura sambil tersenyum.

“Hmm…ia,yah“ jawab Violet sambil memandang wajah Allura.

**


“Aku tahu kenapa semua orang di sini mengenakan topeng” seru Ladya.
“Kenapa?” Tanya Allura.

“Iya, mereka mengenakan topeng karena mereka tidak ingin diketahui wajah asli mereka. Mereka hanya berpura-pura. Berpura-pura menjadi orang lain. Nggak tulus dan nggak jujur. Ya,kan?” cerocos Ladya.
“Aku rasa kamu salah Ladya” bantah Allura.

“Justru disini, kamu bisa menjadi dirimu sendiri. Tidak ada kepura-puraan, tidak ada kebohongan, tidak ada kemunafikan. Tidak seperti dunia yang telah menjadikan banyak orang yang bermuka dua. Dan kadang kita sudah lupa diri kita yang sebenarnya.” Kata Allura.

Ladya terdiam sambil membalik-balik topeng bulu angsa. Lalu ia bertanya, “lalu, topeng ini maksudnya apa?”.
“Menurutmu?” Allura kembali membalikkan pertanyaan kepada Ladya.
Ladya hanya diam.
Allura pun memecah kesunyian, “Saat ini kamu rapuh. Kamu merasa dirimu bukan siapa-siapa. Tapi sesungguhnya kamu memiliki potensi untuk menjadi sesuatu. Kamu harus berani mengembangkan, mengusahakan dan menyuarakan apa yang kamu inginkan. Kelak kamu bisa menjadi apa yang kamu impikan. Jangan pernah ragu dan putus asa. Karena kelak kamu akan menjadi angsa itu, Ladya.” Allura tersenyum.
Dari kejauhan terdengar dentuman kembang api yang memancarkan serpihan-serpihan bunga api berwarna warni yang kontras dengan wajah malam di kegelapan.

**

“Kak Vi..!”, teriak Jingga dan Nila bersamaan. Violet terjaga dari tidurnya. Melihat adiknya sudah berada di samping tempatnya tidur, Ia langsung menciumi kedua adik kesayangannya itu. “Kak Violet kok tidurnya senyum-senyum, sih?” Tanya Nila sambil menghapus peluh di keningnya.
“Ia,yah?! Masa, sih dek?” jawab Violet.
“Eh, kalian sudah pada makan belum?”.

“Belum,kaaaak…makanya ini juga mau bangunin kakak buat barengan cari makan. Yuk,kak!” ajak Jingga sambil menarik-narik tangan Violet.


**

Ladya tersadar di atas bangku di samping tempat tidur. Ladya mengintip ke luar jendela kamarnya,di lantai dua dan berpikir betapa teriknya matahari di luar. Dari balik tirai, Ladya termenung memperhatikan ketiga kakak beradik yang sedang berteduh di bawah pohon beringin di luar rumahnya. Ketiganya keluar dari dalam gerobak kayu sempit dengan pintu geser seadanya. Namun mereka begitu gembira, tertawa dan bercanda.
“Non Ladya…” tiba-tiba sebuah suara lembut menyadarkannya dari lamunan.
“Ibu telephone, katanya Non Ladya jangan lupa minum obatnya setelah makan. Ini sudah bibi bawakan. Hmm, atau Non Ladya makannya mau di bawah aja, bibi temenin, mau?”.
“Ia deh, bi, dibawah aja.” Jawab Ladya sambil tersenyum.


**


Violet mengangkat wajahnya menatap rumah megah yang berdiri kokoh disampingnya. Matanya tertuju pada seorang gadis seusianya yang sedang berjalan dipapah oleh seorang perempuan paruh baya menuju kursi roda. Tangannya terpasang sebuah selang infus. Rambutnya tipis, nyaris botak. “Kak, lihat apa?” Nila bertanya pada Violet dan ikut mencari kemana arah pandangan kakaknya tertuju. Pada Ladya.

**

Allura kembali membaca selembar kertas yang berada di tangannya.


DATA No. 11956
Nama : Ladya Carriena

Usia : 14 tahun
Mimpi : Berada di pasar malam yang penuh dengan permainan, lampu, teman dan makanan yang enak-enak.
Fakta : Kurang perhatian orang tua, Leukimia, belum pernah ke taman hiburan, kesepian, tidak punya teman.



DATA No. 11957
Nama : Violet
Usia : 13 tahun

Mimpi : Punya rumah pohon.
Fakta : Pemulung, Orang tua telah meninggal, tinggal di jalanan, di dalam gerobak bersama ke dua adiknya.



DATA No. 11958

Nama. Usia, Mimpi, Fakta : …………………..

DATA No. 11959

Nama. Usia, Mimpi, Fakta : …………………..


Namaku Allura. Aku hidup di sebuah mimpi.
Mungkin aku tidak dapat mewujudkan keinginan mereka di dunia, tapi aku bisa mengajak mereka ke duniaku.

Selamat bermimpi.


**



Selasa, 02 Juni 2009

Blueberry Raspberry May


Inside side 2


Inside side 1

This is the front page of my card


Last sunday, i was celebrating my anniversary day with my beloved sunshine... 4th year with happinesse, painful, tears, laugh or anythingg that brightened up our day. much Thankfull to my dear lord for tie us together.

I made a simply card for him. it was spontanious. because i have no idea what should i give... furthermore, that's not a habit for us. The image representing our heart. Firstable i would like to create the chain and a lock that locked our heart. unfortunately i couldn't make it. hihi.

his reaction... "serem banget beb..." . Ouch! hahahaa...

i Love you.

ps. why everytime i posted image, it turned into blue or becoming invisible. sigh! i'll post the good one later.







Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...